Kontak WA Admin

Sabtu, 31 Maret 2018

Notulen KULWAG 
Selasa, 27 Maret 2018

Pemateri : Coach Erry
Moderator : Nunuk
Notulen : Nelan

tema *MEMIMPIN DIRI KITA SENDIRI.*

Saat ini banyak diantara kita merupakan seorang Leader / Atasan / Pemimpin.
Tetapi ada beberapa pendapat dan teori, sebelum memimpin orang lain secara efektif, ada baiknya kita juga harus memulai belajar memimpin diri kita sendiri.
Apa saja yang harus kita pelajari dalam "memimpin diri kita sendiri"?
Beberapa literatur Leadership atau Management, umumnya membagi dalam 3 pokok materi utama dalam mempelajari bagaimana memimpin diri kita sendiri.
Pertama:
Bagaimana mengelola mindset kita
Kedua:
Bagaimana mengelola perilaku kita
Perilaku disini yang dimaksud adalah:
- Apakah kita bisa membuat objective / goal kita?
- Apakah kita konsisten  dan bertanggung jawab terhadap pengembangan diri kita?
- Apakah kita mampu meminta bantuan orang lain?
- Apakah kita bisa melakukan Performance Review terhadap diri kita sendiri dengan jujur.
- Apakah kita bisa memberikan penghargaan terhadap diri kita sendiri, dan
- Mampukah kita bekerja sendiri untuk menghindari kegagalan.
Dalam konteks ini buka attitude
Ketiga:
Bagaimana mengelola hubungan dengan seluruh rekan kerja.
Mengapa kita harus mengelola ketiga hal tadi? tentunya bertujuan dengan memiliki konsep-konsep dasar tersebut akan bisa membantu kita terlihat "lebih menonjol" di lingkungan organisasi dan di industri kita --> sebagai seorang LEADER (pemimpin).

Dalam mengelola mindset kita, ada beberapa hal yang harus kita pahami, antara lain:
Melakukan penilaian terhadap Leadership kita.
*Contoh:*

Saat ini , apakah kita memiliki atasan yang baik dan full support?
Jika ya, congratulation.... berarti ada contoh yang baik

Atau bahkan, saat ini kita memiliki atasan yang yang buruk? yang tidak mau meluangkan waktu membantu kita untuk pengembangan diri kita?
Congratulion juga, berarti kita memiliki contoh yang kurang baik.

Mengapa kita harus mendapatkan contoh yang baik dan yang buruk.dan mengapa harus kita pelajari kedua perilaku tersebut?
Dengan pengalaman memiliki pemimpin yang beraneka ragam, tentunya akan memperkaya wawasan kita dalam memimpin diri sendiri.
Memimpin diri sendiri tentunya akan membuat kita MANDIRI, PERCAYA PADA DIRI SENDIRI, MENYADARI KEADAAN KITA SENDIRI dan MENINGKATKAN KEMAMPUAN DIRI KITA untuk memimpin orang lain.

1. ATASAN YANG BAIK

Cirinya a.l.:
- Selalu memberikan feedback yang membangun
- Masih perlu bekerjasama dengan pemimpin yang lain
- Menghargai kontribusi kita
2. ATASAN YANG BURUK

Cirinya:
Tidak memberikan feedbak yang membangun
Tidak tertarik untuk mengembangkan karir profesional kita
Kita "dikerjai" untuk memecahkan permasalahan mereka.

--> Sangat menantang jika memiliki atasan seperti ini
3. ATASAN YANG SELALU SIBUK

Cirinya:
- Selalu memiliki niat baik (selalu positif)
- Tidak bisa memberikan perhatian yang kita butuhkan.
- Senang dengan cara kerja kita yang pro-aktif

Nah, karena kita sedang mengembangkan mengembangakan diri sendiri, tugas kita bukanlah MERUBAH sifat BOSS kita.
--> Tugas utama kita adalah MELAKUKAN PERUBAHAN TERHADAP PENGEMBANGAN DIRI KITA SENDIRI.
Saya ringkas aja perihal Mengelola MIndset kita:
- Lakukan penilaian leaderhip kita mau ke arah mana? Good Boss, Bad Boss atau Overwhelmed Boss?
- Identifikasikan peluang yang ada untuk pengembangan diri kita
- Motovasi diri sendiri
- Memimpin diri sendiri pada waktu-waktu yang sulit.
 topik kedua:
MENGELOLA PERILAKU KITA
Pertama:
Set objective / Tujuan kita

MIsalnya dalam menjalankan karir profesional apakah:
- Hanya fokus pada pencapaian KPI
- Ataukah sekaligus melakukan pengembangan diri dalam hal kepemimpinan?

Kalau kata orang umum, yang satu sekedar bekerja baik, yang satu lagi inin berkarir dengan baik.
Tanggung jawab kita terhadap pengembangan diri kita ada 3 hal utama yang harus kita sampaikan dan tunjukkan pada perusahaan:
- Apakah kita fokus pada rencana pengembangan karyawan oleh perusahaan? 
- Apakah kita mampu menunjukkan kemampuan kita di dalam organisasi?
- Apakah kita menunjukkan antusiasme dan semangat dalam menjalankan dunia profesionalisme kita?
Itulah yang kita sampaikan di organisasi kita untuk pengembangan diri (secara internal)
Apakah sudah cukup sampai disana dalam mengelola perilaku kita?
Jawabnya belum.
Ada satu hal lagi yang kita perlukan dalam pengembangan diri dalam memimpin:
MENCARI DI LUAR DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONAL KITA.
Apa saja?, yaitu:
- On-line Learning, saat ini banyak sekali disediakan kursus secara online, silakan searching... Pasti kita akan kaget, bahwa banyak sekali hal yang belum kita miliki sdalam memenuhi persyaratan sebagai pemimpin.
- Membaca buku yang berhubungan (tantangan bagi yang tidak gemar membaca)
- Networking. Ini yang paling mudah, belajar melalui orang-orang sekeliling kita, saling berbagi ilmu.
Perilaku selanjutnya adalah 
LAKUKAN PERFORMANCE REVIEW DIRI KITA SENDIRI, dengan sejujur-jujurnya.
Apa yang di review: 
BANYAK, misalnya: KPI (ini mutlak), Meeting, Reporting...

Gunakan standar penilaian yang tinggi, sehingga kita benar-benar akan menyadari posisi kita sendiri.
*Siapa yang membuat object review: kita sendiri.*
Dalam perilaku yang terakhir:
Sejauh mana kita memiliki cara pandang ke depan untuk menghindari kegagalan?

Mengapa fokus pada menghindari kegagalan, karena kita sudah berhitung bahwa apa yang sudah kita rencanakan "KEMUNGKINAN BESAR" berhasil.

Jika gagal, apakah kita memiliki contingency plan? jika ya, pakah contingency plan dibuat dengan presisi yang tajam untuk menghindari kegagalan?

KETIGA (TERAKHIR): 
MENGELOLA HUBUNGAN DENGAN REKAN KERJA
Mengelola hubungan dengan rekan kerja dibagi dalam 3 topik utama:
1. Mengelola hubungan dengan atasan kita
2. Memimpin rekan kerja yang sejajar dengan kita
3. Memimpin dengan memberi contoh
*MENGELOLA HUBUNGAN DENGAN ATASAN KITA LEWATKAN SAJA.*
Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini jika dimaknakan dalam konteks modern adalah: seorang pemimpin harus mampu menjadi role model bagi anggota timnya, harus bisa bekerjasama sama rata sama rasa sebagai team player, serta harus bisa menjadi motivator yang mendorong anggota tim yang lain agar selalu maju.

Senin, 26 Maret 2018

Materi : HOW & WHY

Masalah terbanyak manusia setiap hari adalah di komunikasi
Mengasuh anak, hubungan dengan pasangan, orang tua, dengan team kerja, dengan tetangga, masyarakat, teman
Semua tentang komunikasi

Kita mungkin pernah merasa bahwa tingkah laku seseorang sangat menyebalkan, ga pengertian, sulit diatur, 
susah dimotivasi, selalu menyalahkan, emosional, dll

Akan terus seperti itu jika kita terus mempersoalkan di level WHAT nya, yaitu hal apa yg menjadi objek kekecewaan kita
saat berkomunikasi dengan orang lain (ini hanya persoalan di hilir)

Padahal, jika kita menguasai bagian hulunya, yaitu HOW dan WHY mengapa seseorang bersikap/bertindak demikian, 
termasuk diri kita sendiri, kita akan tau bagaimana cara mengatasinya dan menjadikan situasi lebih baik.

Ilmu ini sayangnya ga diajarkan di sekolah, dan bahkan sampai dewasa belum banyak yang SADAR
Pentingnya menguasai ilmu yg kita sebut "PROFILING" ini.

Sebagian besar orang tertarik dengan ilmu2 di tataran praktis, tentang cara menjadi kaya, cara menjadi pintar, 
punya badan ideal, sukses di karier dan bisnis,
Tapi kalau saja kita SADAR

Bahwa hampir SEMUA aktivitas kita, berhubungan dengan kegiatan komunikasi dengan diri sendiri dan orang lain

Mau bisnis..sama orang
Mau selling..sama orang
Mau service..service orang
Mau nikah..sama orang
Jadi orang tua..ngasuh orang 
Bermasyarakat..jelas sama orang

Tapi gimana cerita kita bisa diterima dan berkomunikasi dengan baik kalau kita ga mengerti ilmu profiling orang ?

Ingat…sebaik apapun produk anda, 
Sehebat apapun ide anda
Sebenar apapun keyakinan anda

Tidak ada gunanya ketika anda tidak bisa menyampaikannya dengan baik pada orang lain.

Sebab untuk ini anda butuh RESPECT
Dan respect didapat manakala :
+Kita tau karakter kita (kelebihan dan kekurangan kita)
+Kita tau cara mengambil hati lawan bicara (empati)

Maka malam ini kita akan belajar tentang SOCIAL QUOTIENT : Bagaimana cerdas berkomunikasi dan memenangkan Hati!

Nah, balik ke slide pertama di atas, sebaiknya kita bukan fokus sm WHAT nya namun sm HOW dan WHY nya

Malam ini kita akan bahas ttg WHY nya

Setiap tindakan kita, pasangan, anak, ortu, team, org di jalanan
Semua punya alasan akan sikap dan tindakannya
Entah itu menurut kita baik/tdk

Nah, setiap manusia itu terdiri dari :
20 % GEN + 80 % lingkungan
inilah yg mempengaruhi setiap sikap dan tindakan
GEN yg 20% itu dibreakdown lagi :
+ bawaan
+ turunan

Yg termasuk bawaan : 
+ Mesin Kecerdasan (MK)
+ drive /motivasi

Yg termasuk turunan :
+ IQ
+ gol darah

Nah MK + drive/motivasi itulah yg kita sebut KEPRIBADIAN / PERSONALITY GENETIK

Ini semacam software nya otak/ sistem operasi
Sedangkan IQ itu hardware nya / kapasitas

Jadi kl dibecandain nikah sm org pintar itu memperbaiki keturunan itu bener loh haha

Nah urut2an yg mempengaruhi sikap/keputusan manusia begini urut2annya :
1. Gender (pria /wanita)
2. Mesin Kecerdasan (MK)
3. Drive (introvert/ekstrovert)
4. IQ
5. Golongan darah

Malam ini saya akan jelasin dulu tentang pengaruh pengambilan keputusan karena mesin kecerdasan (MK)

Nah masing2 Mesin Kecerdasan memiliki karakter khas yg sifatnya berupa potensi

Artinya blm tentu semua org dg potensi mesin yg sama saat ini bersikap/perilaku persis bgitu

Krn ada faktor lingkungan sebesar 80% yg mempengaruhi

Nah, Bapak Ibu, di atas adalah gambaran mesin kecerdasan manusia

Sedangkan Thinking, disitu disebut sebagai orang yg logis. Obyektif. Makanya cenderung bersifat adil, ga memihak. Namun karena sifat demikian seringkali dianggap sebagai raja tega. Sebetuknya maksdnya adalah blak2an dan apa adanya, cm memang ga suka membungkus dg perasaan, karena perasaan merupakan kelemahan dari orang Thinking

Kalau Sensing sebagai pemilik kecerdasan panca indera cocok sebagai orang lapangan, maka Thinking lebih cocok menjadi seorang manager, dg kepandaiannya untuk menyusun kerangka, membuat struktur dan sistem yang baik

Anak Thinking punya karakter mandiri, ga suka diperlakukan manja2, lebay. Sperti dipeluk, dicium2, lebih suka jika diberi keleluasaan dan tanggung jawab, yg penting diberi aturan
Thinking adalah mesin kecerdasan paling maskulin, ibarat gender ini gender laki2

Apalagi kl ternyata kecerdasan kita perasaan (feeling)

Lanjut ke mesin ke-3 Intuiting.

Intuiting sifatnya kreatif dan konseptor. Pencipta boleh dibilang, berkat ide2 di kepalanya. Namun dibilang asosial karena idenya yg melangit (ga seperti org pd umumnya) membuat ga byk org bisa mengerti apa yg dia maksdkan, sehingga seolah2 Intuiting punya duinianya sendiri

Anak intuiting punya kebiasaan usil, kl ortunya ga tau dikira nakal

Mainan habis beli bisa rusak dibongkar, padahal maksdnya rasa ingin tau (experimen)

Laki2 dewasa bisa jadi masih suka mainan, dianggap kekanak2an kalau pasangannya ga tau, padahal org intuiting memang begitu๐Ÿ˜
suka ngayal.

Kalau anak sensing suka main, anak thinking lebih serius yah, main pun suka teknologi seperti gadget. Nah kl ortu masih berpandangan bahwa gadget ga bagus, kasian juga nih anak Thinking dia suka belajar soalnya

Anak buah sensing perlu dibimbing step by step, kl enggak dan dia blm pernah mengerjakan hal tsb, dia galau dan susah jalan. Kalau bosnya kurang jelas instruksinya bisa2 hasilnya ga optimal. Anak buah sensing suka yg jelas, tertib on schedule, kerjakan yg rutin

Semua ada cara penanganan masing2 sesuai mesin kecerdasan

kalau ga tau bisa2 salah cara sangat mungkin. akibatnya : hasil ga maksimal, ga happy, semua serba sulit dan lama

Nah, gimana suruh inisiatif kebanyakan, sensing kan belajar dr kebiasaan, spt sy bilang kreativitasnya kecil

kl kita ga ngerti ngadepinnya bisa frustasi๐Ÿ˜

Nah, di slide itu kalau Bapak/Ibu lihat ada 2 garis yg menghubungkan mesin2 kecerdasan
ada garis hijau dan biru yah
hijau diagonal produksi
yg biru diagonal organisasi

Jadi begini
garis hijau (diagonal produksi) itu punyanya org S dan I

Artinya mereka ini pemain lapangan

Sedangkan tipe T dan F itu sama2 org organisasi. Orang belakang (tukang suruh) secara karakternya ๐Ÿ˜ Hanya yg satu sebagai manager, satu lg sebagai leader

Tapi mesti diingat walaupun F dianggap potensial leader, prinsipnya everybody able to be leader yah

Org feeling perasaannya halus, maka dg anak feeling kl ketemu guru galak bisa malas sekolah

Feeling suka jika dimengerti, dihargai dan dibutuhkan. Pasti bakal ngasih yg TERBAIK dlm lingkungan demikian

lanjut ke sensing lagi

Ini beberapa paradoks tentang mesin kecerdasan masing2

S = tahan banting krn secara fisik kuat, tp manja. suka diperhatikan.

T = pintar cari duit, profit, tp kekurangan sering kali terjebak hal sepele, maksudnya suka terjebak sama skal prioritas

I = reformis krn idenya memang mengubah byk hal ya sebagai penemu dan pembaru (inventor & inovator), nah maksud kurang sadar musuh memang ga aware dengan kewaspadaan thd ancaman

F = visi jauh ke depan, semangat, tp punya kekurangan seringkali angin2an, ini yg perlu DIBERANTAS

In = serba bisa tapi nanggung, ga ada yg expert bgt, jd pinter2 fokus pd 1 tujuan kl pengen jadi

Itu beberapa paradoks tentang mesin2 kecerdasan yah Bapak/Ibu

Setiap mesin punya kelebihan dan kekurangan

Tugas kita terus mengupgrade diri untuk mengoptimalkan kelebihan
Lalu bagaimana dengan kekurangan kita?
Jangan mesin kecerdasan dijadikan tameng yah

Misal : gw kan feeling, ingin dimengerti, baper boleh dong

Caranya dengan membangun habit untuk mengatasi kekurangan kita
Misal : kok angin2an shg dibilang mudah nyerah? makanya bikin habit biar konsisten
Misal : kok angin2an shg dibilang mudah nyerah? makanya bikin habit biar konsisten
Itu contohnya.

Sensing belajar mandiri
Thinking susun prioritas dengan smart
Intuiting idenya harus direalisasikan jgn ngayal saja

Nah, di STIFIn kita mengenal drive ada 2, yaitu i dan e

i = introvert
e = ekstrovert
Ini bukan sifat yah seperti di kenal dlm ilmu psikologi

Ini mengenai motivasi diri
Orang i lebih banyak motivasi dari dlm dirinya, sdh punya standard sendiri
sedangkan org e banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar

Mesin kecerdasan (S,T,I,F,In) + drive (i,e) = kepribadian

Ini perbedaannya
org2 i ga gitu tergetar ketika diiming2i hadiah, tp lebih termotivasi dg ancaman

File PSI.

Minggu, 18 Maret 2018

Menjual merupakan keahlian tingkat tinggi yang dimiliki manusia, namun tidak semua orang menyadarinya hingga dirinya dipaksa untuk mempengaruhi agar tujuannya tercapai.

Bahkan banyak orang menolak untuk bergabung dalam karir Salesman!
Dan sahabat sekalian yang ada dalam forum ini sepakat, bahwa SALESMAN itu keren! 
Dan mereka yang menolak, mereka belum memahami romantika diamor-nya!

Sayangnya, banyak orang tidak tahu bahwa pada ujung2 usia kerjanya ... 
Mendekati masa pensiunnya, ia baru tersadar bahwa semua orang membutuhkan biaya untuk hidupnya, dan baru tahu bahwa ia harus bermitra dan berbisnis dengan orang lain.

Dan disitulah keahlian sales mulai dirasakan.
Padahal saat mudanya, ia bisa saja alergi dengan kata SALESMAN!

Okay kita mulai ya... pelan-pelan… dan mungkin sahabat yang masih bertanya-tanya.. akan bersama-sama kita temukan jawabannya.. dalam forlum hebat ini.

SENI MENDENGARKAN...

Coba sabahat PSI bayangkan betapa nikmatnya.. tanpa perlu cuap2 ... Ngotot menjelaskan tapi bisa closing.. toko beli barang.. tarikan berlipat...

Atas aktivitas apa? Mendengarkan!

Lho koq bisa? Bisa saja? Nah yang saya bagikan malam ini di KULWA merupakan salah satu teknik menjual yang jarang dimiliki oleh sales pada umumnya.

Karena ini ILMU para SENIOR SALES...
ILMU... mendengarkan...

Yaitu, teknik mendengarkan. Seni Mendengarkan.

Karena sebenarnya yang Salesman jual itu bukan produk, tetapi SOLUSI!
mengapa?

S O L U S I .... Solusi!

Sekali lagi... yang kita jual itu bukan PRODUK... tetapi... S O L U S I... So eL U eS I... solusi...

Solusi artinya:
Memberi manfaat.
Memberi nilai tambah.
Solusi artinya obat sakit kepala... Boss itu pusing!

Solusi dari permasalahan si Boss.. karena si Bosslah yang nantinya approved penjualan.. boss lah yang nyuruh beli barang tersebut.

Kembali ke aktivitas komunikasi ... Mendengarkan.

(1) APA yang diinginkan pelanggan?
(2) APA yang tidak diinginkan pembeli?
(3) Dan apa SYARATnya closing…. pembeli atau pelanggan bertransaksi penjualan dengan kita.

Pahami ini ya:
"Tidak semua produk dan toko membeli produk Anda.
Jadi jangan habiskan waktu untuk mereka yang tidak SEBENTUK dengan TUJUAN menjual kita. Masih banyak orang dan organisasi bisnis yang akan memerlukan kehadiran kita. Dan kemudian terjadi transaksi sesuai tujuan kita."

Wowkey... saya... lanjut... ke bahasan sesi #2 ... TEKNIS ... Bagaimana dan apa itu SENI MENDENGARKAN ... dana bagaimana powerful...nya...


Jadi mendengarkan itu ada 4 tingkat... dan ke-empat-nya.. perlu kita kuasai dengan baik...

(1) SKIMING atau NOT LISTENING atau tidak benar-benar mendengarkan.. sambilalu saja... persis.. seperti kita ngobrol sambil ngupi... atau.. istilah... kami itu.. ngobrol di SALON...

ngalor ngidul... barat selatan... ga ada yang perlu dicatat... hanya senda gurau.. dan sebatas... fun

Lanjut ke Level 2

(2) SURVEY... ini berkaitan dengan Mendengarkan tetapi tidak benar-benar mendengarkan... bahkan... mendengarkan sambil memikirkan mau ngomong apa...

Memotong pembicaraan... berdebat.. itu salah satu contohnya... jadi otak muter... telinga... juga beraktivitas... hati... kemana-mana...

Dalam bahasa Inggrisnya.. mereka menyebut... REACTIONARY LISTENING.. karena begitu telinga... mendengar... mulut langsung nyamber...
Dan berhati-hatilah dalam posisi level 2 ini...

karena sering pembeli atau pemilik toko.. atau bisnis... menganggap tidak profesional...

hati-hati... bila sahabat sekalian berada di jebakan level 2 ini....

(3) Searching ... mencari... BODY LISTENING... atau bahasa lembutnya... MENYIMAK...

Ciri dari level ini adalah:
a) Benar-benar sepenuhnya hadir... HP di singkirin... buku di atas meja... pena menulis... full fokus... perhatian... menulis yang penting... dan menulis apa yang Pelanggan atau pembeli.. suarakan...


Bagaimana cara merebut hati pelanggan... atau mengetahui ... kompetitor... adalah dengan menyimak baik-baik... apa yang dikatakan oleh si Pelanggan... atau si BOSS Toko...

Di Level ini... Salesman... memadukan teknik bertanya... dan respon...

kemudian... dalam respon tadi kita bisa blend... kita mixed... kita campur ... dengan ramuan... BERTANYA...

Jadi dilevel 3 ini... kita merespon... dan kita juga bertanya...


a) Pertanyaan pendek... yang perlu jawabannya YA dan TIDAK... atau istilahnya CLOSE Question

PERTANYAAN YG BELUM DI JAWAB COAH WANWANG 

Ilmu ini mngkn terkadang terlihat remeh coach hanya mendengar akan tetapi dlm aplikasi terkadang kita sangat sulit sbg pendengar yg baik krn terkadang ditengah² kita mendengar bibir dan otak kita ini sering terjebak dilevel 2 apalagi jika seolah² kita paham dengan apa yg dibicarakan,mohon bisa dibantu tips jitu coach bagaimana bisa menjadi seorang pendengar yg baik spy sy pribadi tdk terjebak di level 2๐Ÿ™ tks

By Coach Wawang Sukromo 

Rabu, 07 Maret 2018

Selasa, 06 February 2018

Pemateri : M. Noer Syamsi
Moderator : Nunuk



Notulen "what is MINDSET"

MINDSET atau orang ada yang mengistilahkannya dengan Persepsi. Paradigma atau Pola Pikir.
Artinya realita diri kita sampai hari ini merupakan hasil evolusi kinerja mindset disadari atau tidak
Mindset kita sangat tergantung dari kualitas input yang masuk dalam kepala kita. Tepatnya ilmu dan pengalaman. 

Dalam NLP ada istilah Model of The World

Artinya :

Apa yang kita lihat dg mata, kita dengar demgan telinga, kita rasa dengan kulit, hidung dam lidah (Visual Auditorial, Kinesterik Olfactory dan Gustatory) semua akan diakses oleh pikiran kita. Lalu duproses oleh Filter Neorologi dan Filter Linguistic/bahasa. Diterjemahkan dan diolah, lahirlah Billief Mind, Paradigma, Mindset
Ada dua faktor utama, yakni ILMU dan PENGALAMAN yg membentuk mindset
Mindset kita berubah. Waktu keadaan kita juga akan berubah. Rubahlah mindset baru berubah nasib.
Info menariknya, ternyata NASIB kita juga dibentuk oleh MINDSET KITA

Dari MINDSET - KEBIASAAN - KARAKTER - NASIB

Dalam konteks NLP, Mindset lebih ditekankan pada PIKIRAN/THINK sementara QUANTUM IKHLAS pada PERASAAN/FEEL
Situasi dan kondisi yang sama tidak akan menghasilkan mindset yang sama. Semua orang secara unik akan mengarti tafsirkan setiap kejadian dan peristiwa.

Contoh mudahnya "Saat pelajaran disekolah dulu. Dengan kelas yang sama. Waktu yang sama. Pelajaran yang sama dan dengan guru yang sama. Ternyata hasil ulangannya sangat berbeda beda, tergantung isi dalam kepalanya (Mindset)
Disinilah kita sebagai insan marketing harus pandai2 melihat keadaan. Dunia yang semakin cepat mengalami perubahan, tentu saja tekhnik skill marketing juga harus banyak berubah. Ngikutin jaman Now. 

Dalam kompetisi penjualan, "Siapa yang tidak kreatif dan inovatif, pasti akan ketinggalan dan ditinggalkan"
OKe, dan yang terpenting dalam kehidupan kita harus berprinsip pada sebuah "PROSES", apapun itu bentuknya. Semuanya harus berproses. Karena Tuhan sendiri menciptakan banyak hal serba berproses. Ini salah satu bentuk ayat kauniyah, kita harus mengikuti proses
Cara merubah 1 team agar Sama mindset nya

Kuncinya, bagaimana mengkondisikan Pikiran 1 tim dalam kondisi Know Nothing State. Baru masukan program, bisa juga disebut Cuci Otak hingga akhirnya mendapatkan High Performan State pada 1 tim yang akhirnya jadi luar biasa.

*Nasib kita ditentukan oleh Mindset kita*

Demikian pembahasan mindset semalam ๐Ÿ™๐Ÿผ

Salam PSI

PENTING

*JELI MELIHAT PELUANG*

  *NEBENG SUKSES TETANGGA* DI sebuah jln di kawasan Renon - Denpasar Bali Baru dibuka bbrp bln lalu slh satu gerai Mie Gacoan. Sekitar 300 m...

Postingan Populer