Kontak WA Admin

Jumat, 20 April 2018

Notulen KULWAG Jumat, 20 April 2018

*GRIT : TINGKATKAN DAYA TAHANMU MENGHADAPI TANTANGAN*

Pamateri : Antonio Dio Martin
Moderator : Nunuk 
Notulen : Mamad 

Salam ANTUSIAS SEMUANYA! Senang bisa sharing dan berbagi dengan group yang energinya luar biasa!
Malam ini saya tertarik untuk sharing soal GRIT. Trending topik yang menarik! Penting untuk kehidupan kita, penting buat sales!
GRIT: TINGKATKAN DAYA TAHANMU MENGHADAPI TANTANGAN!!

Sedikit pengantar awal untuk obrolan kita malam ini:
Belakangan ini kita sedang popular dengan istilah GRIT. Hal ini banyak dikaitkan dengan kesuksesan seseorang. Katanya, kalau mau sukses harus punya GRIT, yang seringkali dikaitkan dengan daya tahan, persistensi untuk mewujudkan tujuan jangka panjang.
Sharingnya adalah silakan menjawab pertanyaan ini: *"PERNAHKAH ANDA MENGHADAPI SUATU TANTANGAN TERBESAR DALAM HIDUPMU DAN BERHASIL MELEWATINYA, CERITAKAN BAGAIMANA ANDA MELEWATINYA DAN APA PEMBELAJARANMU?"* Sharing terbaik akan mendapatkan hadiah.
Kenapa mengajak temen-teman sharing? Secara psikologi positif, energi positif Anda akan menular dan yang mendapatkan sharing akan belajar. Anda akan jadi motivator buat ratusan teman disini. Jadi, ini akan menjadi pembelajaran buat rekan-rekan lainnya.
Sharing dilakukan di Group ini ditunggu sampai besok malam 21 April jam 24.00 tengah malam! Narasumber dan moderator akan menentukan siapa pemenangnya dan akan diumumkan. Hadiah akan dikirimkan ke alamat pemenang.
Penting diketahui,
Ketika saya mempostingkan kata GRIT, banyak yang bertanya, "GRIT itu singkatan dari apa". Jadi GRIT itu bukanlah singkatan, tapi sebuah kata. Ya itu, GRIT dikaitkan dengan daya tahan, persistensi menghadapi kesulitan untuk jangka panjang.
*Mengapa istilah GRIT tiba-tiba jadi populer?*
Istilah GRIT jadi trending topik dan populer, khususnya dalam TED talk dalam presentasinya Angela Lee Duckworth, yang mengajar matematika di New York Public school mengatakan "grit" adalah yang terpenting untuk factor kesuksesan muridnya. Menurut Angela, ternyata bukan yang papling pintar yang sukses, tetapi justru yang paling tinggi daya tahannya. Gara-gara sharingnya ini, ia mendapatkan penghargaan $650,000 MacArthur fellowship. idenya menjadi bahan yang inspiring!
Kondisi GRIT yang memprihatinkan!
Rekan-rekan, selain beberapa kasus yang pernah saya tangani juga ada beberapa situasi yang membuat kita melihat rendahnya GRIT di masyarakat kita:
o Kasus-kasus bunuh diri ketika menghadapi masalah hidup!
o 100.000 remaja bunuh diri tiap tahun
o Kalau ada masalah di kantor, langsung keluar dan pindah ke tempat lain
o Ada masalah dengan dosen, stop kuliah dan tidak mau melanjutkan
*Masalah GRIT dalam sales?*
Cobalah lihat iklan dari pencari kerja, rata-rata menyebutkan tidak mau pekerjaan jadi sales. Masalahnya, mereka ingin pekerjaan yang mudah, gampang, tidak mau kejar target..tidak mau susah
Jualan susah bukannya mencari cara dan metode jualan yang lain, tapi pindah atau keluar
Dikasih target dan tantangan langsung mengeluh "Susah jualannya", tanpa mempunyai data. Padahal kompetitor ternyata menjual dengan "baik-baik saja" (kasus sales coach yang kami lakukan dengan sebuah perusahaan farmasi multinasional saat ini)
Mencari pembenaran bahwa, "Situasi ekonomi sekarang memang lagi susah ya?"
*Sebenarnya Grit itu apa?*
Berdarakan Kamus Webster: GRIT artinya adalah keteguhan pada karakter seseorang, semangat tak tergoyahkan
Lantas, oleh Angela Lee Duckworth diubah menjadi: *kegigihan dan semangat untuk bertahan pada tujuan jangka panjang*
Secara umum, menurut Angela Lee Duckworth, ada 5 hal yang mempengaruhi Grit seseorang:
(1) Keberanian (courage): apakah kamu berani menghadapi tantangan, kesulitan atau masalah, atau justru menjadi juara lomba "lari dari kenyataan"
(2) Keinginan untuk menghasilan (achievement orientation): terus tertantang untuk menghasilkan dan mencapai goal, apapun situasinya. Ini mirip seperti mental atlit, berusaha mencetak goal, meskipun panas terisk, kondisi becek karna hujan
(3) Daya tahan jangka panjang (endurance long term goal): menghadapi masalah yang tidak selesai, tetap berjuang
(4) Kegigihan (resilience): bangkit dan berdiri lagi meskipun pernah mengalami kejatuhan
(5) Melakukan yang terbaik (strive for excellence): apapun situasinya terus mencoba melakukan yang terbaik
Sekarang ini, ada banyak pemaknaan baru yang diberikan soal GRIT...
GRIT : Guts, Resilience, Initiative, Tenacity
GRIT : Growth,Resilience, instinct, Tenacity

Saat ini, manajemen menyadari pentingnya GRIT ini... dan tim kami di awal tahun ini sudah beberapa kali diminta mengajarkan soal GRIT ini. Akhirnya, kami pun memiliki versi yang telah diajarkan di beberapa perusahaan klien kami. Ini yang mau saya bagikan juga...
Sebelum saya ceritakan versi yang kami ajarkan, mau nggak kita coba tes GRIT kita masing-masing?
Pertanyaan Pertama:  "Saat kamu menghadapi masalah, menurutmu kamu mengalami masalah itu karna apa? Bagaimana biasanya kamu memberikan penjelasan soal masalah itu? Apakah karena nasib, karena kamumerasa tidak kompeten atau karena apa?"
Pertanyaan kedua: "Ketika menghadapi suatu masalah, bagaimanakah suatu masalah itu berpengaruh terhadap keseluruhan aspek hidupmu yang lainnya. Ikut mempengaruhi yang lainnya secara luas atau lamakah?"
Pertanyaan ketiga: "Saat kamu menghadapi suatu maslaha, problem dan rintangan, apa yang biasanya kamu ucapkan di kepalamu sendiri soal rintangan itu?"
Pertanyaan terakhir: "Lihat kembali ke masalah yang telah kamu lalui. Saat kamu menghadapi sutau rintanga atau masalah, apakah kamu akan terus mencoba atau cenderung menyerah saja untuk mendapatkan hasil terbaik?"
Rekan-rekan, pertanyaannya memang agak kompleks... Buat para coach, bisa jadi bahan pertanyaan untuk coaching sebenarnya. Tapi ke4 hal ini menjadi ukuran bagaimana GRIT Anda selama ini
So, apa yang diukur dari ke4 pertanyaan ini?
Kunci Test untuk melihat GRIT seseorang:
Pertanyaan 1 mengukur G=Give explanation
Pertanyaan 2 mengukur R=Reach of Problem
Pertanyaan 3 mengukur I=Internal Dialogue
Pertanyaan 4 mengukur T=Tenacity to make the best
Faktor Pertama: *G=Give explanation*
Inti: Bagaimana kamu memberikan penjelasan soal masalah atau problem yang kamu hadapi. Penjelasan ini memberdayakan ataukah makin melemahkan dirimu?
Yg bagus: tidak menyalahkan diri ataupun mengiutuk situasi mis: saya bodoh, orang-orang disekeliling saya nggak bisa sih, Tuhan tidak adil
*R=Reach of Problem*
Inti: Seberapa jauhkah ketika menghadapi suatu masalah, kamu membiarkan masalah itu mengganggu area hidupmu yang lain dan berkepanjangan
Yg bagus: tidak terlalu mengganggu ataupun menganggu tetapi tidak jauh
Faktor Ketiga: *I=Internal Dialogue*
Intinya: Saat mengalami kemalangan, masalah atau set back, pembicaraan apakah banyak berkecamuk di kepalamu saat ini
Yg bagus: positif, ataukah negative?
Faktor keempat: *T=Tenacity to make the best*
Intinya: Ketika sesuatu atau hasil tidak memberikan hasil seperti yang kamu harapkan, apakah yang kamu lakukan dengan situasi itu. Mengeluh, marah ataukah berusaha melakukan yang terbaik dengan "kartu" yang ada di tangan Anda?
Yg bagus: akan terus berusaha hingga usahanya yang terakhir
"To know, not to do is not yet to know". Konsep selesai dulu, harus bisa diberikan contoh dan aplikasinya. Saya ingin sharing ke aplikasi sebentar lagi. Mari kita buka dengan pertanyaan dulu...

Question :
Apakah grit ini punya kelemahan?  Jika ada. Tolong beri ilustrasinya. Dan solusinya
Answer :
Pertanyaan yang SANGAT BAGUS.. that's brilliant. Itu yang namanya CERDAS
Jawabannya: IYA. Bahkan telah diteliti oleh Psikolog kelemahana dari GRIT ini...
Ada jurnal Journal ini Reserach in Personality tahun 2015 yang mengupas: "When the going gets tough: Grit predicts costly perseverance"
oleh: Gale M. Lucas, Jonathan Gratch, Lin Cheng dan Stacy Marsella. University of Southern California..
Apakah kelemahannya? Jurnal ini menyimpulkan problem dengan orang yang GRIT yang tinggi adalah dia persistensi, gigih untuk hal yang seharusnya "ditinggalkan", tapi tetap dilanjutkan. Akibatnya apa? Biaya jadi mahal sekali!
Dengan kata lain bahaya GRIT ini adalah ketika: "Seseorang yang jatuh cinta dengan seseorang, tapi gigih dan tidak mau move on". Atau, kasus bisnis KODAK yang persisten dengan pengembangan lembar polaroid. Padahal ilmuwan mereka termasuk yang pertama kali menemukan Kamera Digital... Mereka bayar mahal sekali. Ketika sadar, dunia bergerak ke digital, mereka tertinggal
Jadi pelajaran penting juga buat orang yang GRITnya keterlaluan: "You have to know when to stop!"
Empat tahun lalu, saya menutup bisnis resto saya di Serpong. Painful. 2 tahun berjalan dengan kondisi BEP. Break Even. Sebenarnya nggak buruk sih untuk kuliner yang start up. Saya bisa aja gigih berjuang. Dan saya tahu saya punya kemampuan untuk itu.Tapi saya dan partner memutuskan tutup, lalu beralih ke bisnis yang lain. Bisnis alkes. Ternyata keputusan itu tepat. Coba, kalau saya persisten di bisnis kuliner itu?

Question :
begini coach , didalam suatu pekerjaan pasti ada rintangan ringan,sedang,berat.

terkadang ada yang menerima rintangan seberat apapun dia lahap karena dia yakin rintangan ini pasti akan berlalu.

namun ada pula yang bimbang bertahan (bikin dongkol) atau keluar dari zona nyaman (tapi puyeng ,mulai dari awal,ada rasa takut,dll)

jika seseorang dalam kondisi ini,langkah terbaik nya bagaimana coach? apakah dia sebaik keluar atau tetap bertahan.

Answer :
Hal paling bijaksana adalah bertanya:
(1) Bertanya pada pikiran (logis) dan (2) hatinya (emotional)
Otak: apakah kamu sudah pertimbangkan semua situasi dan solusi? Alternatifnya? Perasaan: kalau situasi masih berlanjut seberapa kamu akan tahun? seberapa lingkunganmu terimbas oleh keputusanmu?
Jadi jawabannya, bukan sekedar dableg atau cepat menyerah. Inilah yang akan menentukan apakah GRIT kita jadi faktor yang menolong atau justru menghambat kemajuan hidup kita.
Tentang hal ini ada buku bagus yang saya jadikan referensi... Itu juga yang membuat saya mengambil keputusan stop bisnis restoranku dan ganti ke bisnis alkes.
Jadi temen-temen, setiap kali kalau saya mengcoach executive untuk ambil keputusan saya selalu menggunakan basic buku ini: tanyakan ke PIKIRANMU dan tanyakan ke HATImu juga. Itulah yang akan membuat keputusan kita lebih baik..
Kesimpulan, tanyakan PIKIRANMU (logika): kamu sudah mencoba semua cara? Sudah mempertimbangkan semua alternatif? Sudah meminta semua masukan logis? Sudah mempertimbangkan berbagai situasi kalai bertahan atau kalau stop?
Tanyakan kedua, kepada PERASAAN (feeling): seberapa  sanggupkah kamu bertahan kalau hasilnya masih tidak seperti yang diharapkan? apakah pihak-pihak yang kamu akan rugikan perasaannya kalau kamu terus bertahan dengan keputusan ini?
Temen-temen, meskipun tadi kita membiacarakan kelemahan GRIT tapi GRIT tetap bermanfaat dan berguna...
Apa Dampaknya Kalau Grit Seseorang itu Bagus?
Tidak gampang stress oleh masalah dan persoalan
Tidak banyak ketakutan dan kecemasan, karena ia tahu bahwa ia akan bisa menghadapinya
Lebih berprestasi dan sukses karena bisa melewati semua tantangannya
Lebih positif dan bahagia karena bisa mewujudkan banyak hal dalam hidupnya
Lebih sukses, lebih dihargai!!!!!!

Terima kasih
Admin Kampus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENTING

*JELI MELIHAT PELUANG*

  *NEBENG SUKSES TETANGGA* DI sebuah jln di kawasan Renon - Denpasar Bali Baru dibuka bbrp bln lalu slh satu gerai Mie Gacoan. Sekitar 300 m...

Postingan Populer